Selasa, 07 Oktober 2014

Cara Menanam Sawi atau Caisim

Salam Tani !!! Kali ini di blog KIM Sidomulyo akan membahas tentang bagaimana cara menanam sawi atau caisim yang tepat, namun demikian teknis budidaya tersebut tidaklah baku untuk dilakukan tetapi masih perlu dimodifikasi lagi agar sesuai dengan kondisi lokasi setempat.
sawi-putih-cara-tanam
Kenapa tanaman sawi atau caisim ini menjadi pilihan alternatif untuk kita budidayakan ? Karena tanaman sawi atau caisim sangat mudah kita budidayakan dibanding tanaman sayuran yang lain. Selain itu sawi atau caisim berumur sangat pendek, hanya dalam waktu sekitar satu bulan kita sudah bisa menikmati hasilnya.
Tanaman sayur merupakan salah satu tanaman andalan Negara Indonesia. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran.

Hal tersebut disebabkan karena iklim di Indonesia memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak jenisnya, baik sayur dataran rendah hingga sayur dataran tinggi. Sehingga jika ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim atau sawi karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.
Berbagai menu makanan mewajibkan menggunakan sawi/ caisin ini seperti mie ayam, bakso, pecel, gado-gado dll. Setiap daerah menyebut sawi atau caisim berbeda-beda seperti chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi orang banyumas caisim dll.
Selain sebagai sumber serat alami dan sayuran sehat sawi juga masih memiliki banyak manfaat. Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

KLASIFIKASI BOTANI SAWI ATAU CAISIM
Divisi        : Spermatophyta.
Subdivisi  : Angiospermae.
Kelas        : Dicotyledonae.
Ordo         : Rhoeadales (Brassicales).
Famili        : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus      : Brassica.
Spesies    : Brassica Juncea.

JENIS-JENIS SAWI ATAU CAISIM
Ada beberapa jenis tanaman sawi atau caisim yang perlu kita ketahui. Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma.
Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

SYARAT TUMBUH SAWI DAN CAISIM
Meskipun tidak memerlukan syarat tumbuh tertentu akan tetapi ada batasan supaya tanaman sawi ini bisa tumbuh maksimal. Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia . Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.
Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik.
Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

BUDIDAYA TANAMAN SAWI DAN CAISIM
Dari pengalaman maspary untuk membudidayakan tanaman sawi atau caisim sebenarnya tidaklah sesulit tanaman sayur yang lain seperti cabai, tomat, terong dll. Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
cara-tepat-tanam-sawi-dan-caisim
Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.